“Papa nyuruh aku pergi ke Belanda buat sekolah, tapi aku gak
akan pergi kalau kamu bilang sayang sama aku, katakan itu, ku mohon” kata Sunny
“Aku gak bisa San…” kata Reza
“Kenapa? Kau hanya butuh katakan itu aku gak akan pergi!”
kata Sunny
“Apa yang akan kau
lakukan?! Melawan papamu?! Itu gak baik! Udahlah kita udahin aja, pergilah kau
ke Amerika”
Reza membuang muka di depan Sunny.Sunny yang melihatnya ternganga tak percaya. Tangannya hendak dihempaskan ke pipi cowok di depannya itu. Akan tetapi belum sampai di pipinya dia sudah menurunkannya.
Reza membuang muka di depan Sunny.Sunny yang melihatnya ternganga tak percaya. Tangannya hendak dihempaskan ke pipi cowok di depannya itu. Akan tetapi belum sampai di pipinya dia sudah menurunkannya.
“Baiklah, aku ngerti, aku take off besok, terima kasih untuk semuanya, goodbye” mata Sunny berkaca-kaca lalu pergi meninggalkan Reza yang terdiam.
Besoknya ,Sunny take
off jam 8 pagi. Sebelum masuk ke boarding
room dia sempat melihat ke belakangnya.
“Bye Indonesia, goodbye”
katanya lalu melanjutkan menarik kopernya masuk ke boarding room.
Reza duduk terdiam di
bibir kasurnya. Dia melihat foto seorang cewek , ya , itu Sunny. Dia melihat
jam tangannya. Sudah jam 9. Sudah sangat telat untuk mengejar Sunny ke bandara.
Tiba-tiba ibunya berteriak memanggil namanya.
“Ya,ma?” jawabnya
turun dari kamarnya yang berada di lantai 2
“Lihat tuh ada kecelakaan
pesawat di berita” kata ibunya menunjuk TV. Reza yang kaget mendengarnya
langsung reflek melihat TV.
Kecelakaan itu adalah kecelakaan pesawat dengan tujuan ke
Amsterdam yang take off satu jam yang
lalu. Tanpa berpikir panjang Reza langsung merampas kunci mobilnya lalu pergi
meninggalkan rumahnya.
“Reza! Mau kemana
kamu?” tanya ibunya. Tapi Reza tidak menjawab, pikirannya hanya satu Bandara!. Meyakinkan semua kemungkinan, Sunny masih ada di sana.
Tapi ternyata Sunny
tidak ada disana. Reza bahkan sempat menerobos penjaga untuk ke boarding room. Tapi Sunny tidak ada
disana. Dia sudah pergi ke Belanda dengan pesawat itu. Dia keluar dibawa oleh
penjaga dengan lunglai. Dia melihat sekelilingnya. TV,TV bandara menyiarkan
berita kecelakaan itu. Tak tahan lagi, air mata menetes di pipinya. Dan tak
tahan lagi, dia langsung berteriak sambil berlutut.
“SUNNNYYYYYY!!!!!!!”
*
Reza bangun dari tidurnya dengan malas. Kalau tidak
dibangunkan ibunya mungkin dia tidak akan bangun. Dilihatnya foto Sunny di sebelah
tempat tidurnya. Dia menundukan kepala pelan,lalu menghembuskan nafasnya, lalu
bergegas untuk mandi,dan ke sekolah.
Di sekolah pun
demikian. dia berjalan dengan lesu, tak satupun teguran teman-temannya yang
dijawabnya, hingga.
“Hai!” tepuk
seseorang ke Reza lalu tersenyum di depan
Reza. Reza yang melihatnya langsung kaget dan reflek menjauh dari cewek itu,
yap, itu Sunny.
“Setan!!!!” Lari Reza
ke kelasnya. Langsung menutup pintu dengan nafas yang terengah-engah.
“Lo kenapa Ja?” tanya
Ari.
“Gue, gue, gue
ngeliat Sunny, Ri!”
“Lah? Wajar dong lo
liat Sunny, itu tandanya dia udah dateng, gimana sih lo?” kata Ari “udah ah,
gue mau keluar, minggir”
Reza menyingkir dari pintu, lalu berjalan ke bangkunya. Tak
lama kemudian Sunny muncul dengan berlari ke depannya.
“Apa sih maksud kamu
ngatain aku setan?! Emang aku kaya setan apa?!” omel Sunny.
“Lo” kata Reza
“Sunny?”
“Iya aku Sunny, pacar
kamu! Kamu kenapa sih??”
Sunny duduk di
samping Reza. Reza melihat tangan Sunny. Lalu perlahan menjulurkan jarinya
untuk menyentuhnya.
“Apa?” tanya Sunny
melihat Reza saat tangannya tersentuh.
“Hah? lo bukan
setan?” kata Reza sambil memegang tangan Sunny lalu memandanginya.
“Ya bukanlah! Aku
manusia!” kata Sunny.
Reza melirik papan
absen yang tertempel di depan. Dan melihat tanggalnya 16 agustus! Tepat satu
bulan sebelum kepergian Sunny ke Belanda, atau lebih tepatnya ke Surga.
“Gue, gue dikasih
kesempatan?” tanya Reza memegang tangan Sunny.
“Kesempatan apa
sih??” Sunny makin penasaran.
“Lo… ahhhh!!” reza
langsung memeluk Sunny yang berada di sampingnya.
“Reza! Reza! Kamu
kenapa sih?? Malu diliatin anak-anak tuh…”kata Sunny melihat teman-teman
dikelasnya yang melihatnya sambil menggodanya.
“Biarin yang penting
aku punya kamu” kata Reza makin mempererat pelukannya.
Akhirnya Sunny
menyerah juga. Membiarkan Reza memeluknya, dan menjadi tontonan gratis di pagi
itu.
“Kamu kenapa sih? Kok
tumben-tumbennya perhatian gini ke aku?”tanya Sunny menengok ke Reza yang
menyetir disampingnya
“Loh aku kan pacar
kamu, emang gak boleh perhatian sama kamu?” tanya Reza
“Bukan gitu Rez, tapi
aneh aja…” kata sunny “Biasanya kamu kan gak perhatian sama aku meskipun aku
pacar kamu”
Reza terdiam sejenak
sambil menatap lurus jalan di depannya . Benar katanya, dulu memang Reza
terkenal dengan sikap yang bisa dibilang cuek kepada Sunny. Pacaran mungkin
hanya seperti status aja. Supaya cewek cewek gak kegatelan godain dia. tapi,
sejak kejadian itu…
“Udah lah” kata Reza
“Eh aku laper nih, makan yuk, kamu juga makan ya, aku traktir deh, mau makan dimana?”
*
Reza bangun dari tidurnya
dengan semangat. Tak lupa dia menyapa sebuah foto disamping tempat tidurnya.
“morning sweety , aku mandi dulu ya, nanti kita ketemu di sekolah”
katanya sambil mengecup foto itu , lalu dia bergegas untuk pergi ke sekolah.
“Pagi” sapa Sunny
disertai dengan senyumannya.
“Pagi” senyum Reza
membalas senyum Sunny lalu duduk di sebelah Sunny.
Reza menyiapkan buku yang akan digunakan pagi itu.
“Rez, kalau kita
harus pisah gimana??” tanya Sunny tiba-tiba. Reza yang kaget mendengarnya
langsung menghentikan kegiatannya lalu melihat cewek di sampingnya itu.
Kata itu, kata yang
sama dengan kata yang waktu itu…batin Reza
Reza melihat papan absen. oh tidak! hari ini adalah hari
waktu Sunny menyatakan kalau dia akan pergi ke Belanda!. Reza melihat Sunny
lagi.
“Papa kamu tau kalau
kita pacaran?” tanya Reza
“Kok? Kamu tau??”
tanya Sunny tak percaya.
“Dan kamu disuruh ke Belanda kan? Untuk sekolah disana?” tanya Reza lagi.
“Kok Kamu tau?!” tanya
Sunny makin tak percaya “Papa udah cerita?”
“Gak, dia gak bilang
apa-apa sama aku” kata Reza menundukan kepalanya lalu melihat Sunny yang
melihatnya dengan ketakutan “Temui aku di tempat biasa pulang sekolah, ok?”
Sunny mengangguk pelan.
Reza melanjutkan kegiatannya, tapi tidak sesemangat tadi. Sedikit-sedikit dia
diam memikirkan apa yang harus dia lakukan pulang sekolah nanti.
Bel pulang berbunyi,
muris-murid SMA Binawarga itu berhamburan keluar, kecuali Sunny dan Reza yang memilih
ke atap sekolah.
“Kamu tau dari mana
kalau aku bakal pergi ke Belanda buat sekolah?” tanya Sunny yang sudah penasaran
dari tadi.
Keadaan hening. Reza terdiam tidak membalas pertanyaan
Sunny.dia teringat kejadian yang sama dan kecerobohannya untuk tidak mengatakan
yang sebenarnya
“Rez, aku gak akan
pergi kalau kamu bilang sayang sama aku, kamu hanya perlu katakan itu, aku gak
akan pergi” kata Sunny melihat Reza
“Jangan pergi…”kata
Reza melihat Sunny “Aku gak mau sendirian di dunia ini, please, jangan pergi!”
“Hah? maksud kamu?”
tanya Sunny tiba-tiba tangannya langsung ditarik lalu Sunny jatuh ke pelukan
Reza.
“Aku sayang kamu”
ucap Reza lirih “please, jangan
pergi…”
Sunny yang mendengar
tepat di telingannya, merasa tersentuh .tak terasa air mata menetes ke pundak
Reza. lalu perlahan tangannya membalas pelukan Reza.
“Kamu gak akan pergi
kan?” tanya Reza. Sunny membalasnya dengan gelengan kepala lalu mempererat
pelukannya.
“Aku akan bilang ke
papa mu”kata Reza melepas pelukannya “Kalau
aku sayang kamu, dan tidak akan membiarkan kamu ke Belanda”
Sunny menunduk sambil
meneteskan air mata. Lalu Reza menghapusnya.
“Jangan pernah
katakan Goodbye sama aku ya” kata
Reza kemudian
Sunny mengangguk lalu
tersenyum melihat Reza “Thanks” ucapnya .
*
“Za! Reza!” lari Sunny menghampiri pacarnya yang lagi duduk
di pinggir danau.
“Akhirnya datang
juga” senyum Reza melihat ceweknya itu.
“Reza, tau gak?, Papa
ngijinin kita pacaran setelah kamu bilang sama dia, asalkan gak ganggu sekolah”
nada ceria Sunny sangat terasa di telinga Reza “Dan, yang kedua, ternyata
pesawat yang akan aku pakai ke Belanda mengalami kecelakaan, untung aku gak
jadi ke Belanda, Za…”
Reza tersenyum kecil
sambil melihat danau di depannya.
“Kok kamu senyum gitu
sih?” tanya Sunny duduk di sampingnya “Kalau aku pergi ke Belanda waktu itu, aku
sekarang udah gak ada”
“Tapi nyatanya
sekarang kamu ada kan?” tanya Reza melihat Sunny.
“Iya”
“Ya udah, kalau
begitu yang itu jangan dipikirin, yang penting sekarang kamu ada di samping
aku” kata Reza merangkul Sunny.
“Iya” kata Sunny
bersandar di pundak Reza.
Reza memandang danau
di depannya dengan tatapan lega. Ternyata dia hanya butuh mengatakan ‘aku
sayang kamu’ untuk bisa mengubah segalanya.
**********
*Adapted from JYJ - In Heaven 's music video: https://www.youtube.com/watch?v=F3nCVLlhXmc
No comments:
Post a Comment