Wednesday, July 23, 2014

If I Had a Chance : "Aku Sayang Kamu"

    “Papa nyuruh aku pergi ke Belanda buat sekolah, tapi aku gak akan pergi kalau kamu bilang sayang sama aku, katakan itu, ku mohon” kata Sunny
    “Aku gak bisa San…” kata Reza
    “Kenapa? Kau hanya butuh katakan itu aku gak akan pergi!” kata Sunny
    “Apa yang akan kau lakukan?! Melawan papamu?! Itu gak baik! Udahlah kita udahin aja, pergilah kau ke Amerika”
    Reza membuang muka di depan Sunny.Sunny yang melihatnya ternganga tak percaya. Tangannya hendak dihempaskan ke pipi cowok di depannya itu. Akan tetapi belum sampai di pipinya dia sudah menurunkannya.

   “Baiklah, aku ngerti, aku take off besok, terima kasih untuk semuanya, goodbye” mata Sunny berkaca-kaca lalu pergi meninggalkan Reza yang terdiam.

    Besoknya ,Sunny take off jam 8 pagi. Sebelum masuk ke boarding room dia sempat melihat ke belakangnya.
 Bye Indonesia, goodbye” katanya lalu melanjutkan menarik kopernya masuk ke boarding room.

     Reza duduk terdiam di bibir kasurnya. Dia melihat foto seorang cewek , ya , itu Sunny. Dia melihat jam tangannya. Sudah jam 9. Sudah sangat telat untuk mengejar Sunny ke bandara. Tiba-tiba ibunya berteriak memanggil namanya.
     “Ya,ma?” jawabnya turun dari kamarnya yang berada di lantai 2
     “Lihat tuh ada kecelakaan pesawat di berita” kata ibunya menunjuk TV. Reza yang kaget mendengarnya langsung reflek melihat TV.

      Kecelakaan itu adalah kecelakaan pesawat dengan tujuan ke Amsterdam yang take off satu jam yang lalu. Tanpa berpikir panjang Reza langsung merampas kunci mobilnya lalu pergi meninggalkan rumahnya.

     “Reza! Mau kemana kamu?” tanya ibunya. Tapi Reza tidak menjawab, pikirannya hanya satu Bandara!. Meyakinkan semua kemungkinan, Sunny masih ada di sana.

     Tapi ternyata Sunny tidak ada disana. Reza bahkan sempat menerobos penjaga untuk ke boarding room. Tapi Sunny tidak ada disana. Dia sudah pergi ke Belanda dengan pesawat itu. Dia keluar dibawa oleh penjaga dengan lunglai. Dia melihat sekelilingnya. TV,TV bandara menyiarkan berita kecelakaan itu. Tak tahan lagi, air mata menetes di pipinya. Dan tak tahan lagi, dia langsung berteriak sambil berlutut.

“SUNNNYYYYYY!!!!!!!”
*
     Reza bangun dari tidurnya dengan malas. Kalau tidak dibangunkan ibunya mungkin dia tidak akan bangun. Dilihatnya foto Sunny di sebelah tempat tidurnya. Dia menundukan kepala pelan,lalu menghembuskan nafasnya, lalu bergegas untuk mandi,dan ke sekolah.

     Di sekolah pun demikian. dia berjalan dengan lesu, tak satupun teguran teman-temannya yang dijawabnya, hingga.

    “Hai!” tepuk seseorang ke Reza lalu  tersenyum di depan Reza. Reza yang melihatnya langsung kaget dan reflek menjauh dari cewek itu, yap, itu Sunny.
    “Setan!!!!” Lari Reza ke kelasnya. Langsung menutup pintu dengan nafas yang terengah-engah.
    “Lo kenapa Ja?” tanya Ari.
    “Gue, gue, gue ngeliat Sunny, Ri!”
    “Lah? Wajar dong lo liat Sunny, itu tandanya dia udah dateng, gimana sih lo?” kata Ari “udah ah, gue mau keluar, minggir”

     Reza menyingkir dari pintu, lalu berjalan ke bangkunya. Tak lama kemudian Sunny muncul dengan berlari ke depannya.
     “Apa sih maksud kamu ngatain aku setan?! Emang aku kaya setan apa?!” omel Sunny.
     “Lo” kata Reza “Sunny?”
     “Iya aku Sunny, pacar kamu! Kamu kenapa sih??”

     Sunny duduk di samping Reza. Reza melihat tangan Sunny. Lalu perlahan menjulurkan jarinya untuk menyentuhnya.
    “Apa?” tanya Sunny melihat Reza saat tangannya tersentuh.
    “Hah? lo bukan setan?” kata Reza sambil memegang tangan Sunny lalu memandanginya.
    “Ya bukanlah! Aku manusia!” kata Sunny.

     Reza melirik papan absen yang tertempel di depan. Dan melihat tanggalnya 16 agustus! Tepat satu bulan sebelum kepergian Sunny ke Belanda, atau lebih tepatnya ke Surga.
    “Gue, gue dikasih kesempatan?” tanya Reza  memegang tangan Sunny.
    “Kesempatan apa sih??” Sunny makin penasaran.
    “Lo… ahhhh!!” reza langsung memeluk Sunny yang berada di sampingnya.
    “Reza! Reza! Kamu kenapa sih?? Malu diliatin anak-anak tuh…”kata Sunny melihat teman-teman dikelasnya yang melihatnya sambil menggodanya.
    “Biarin yang penting aku punya kamu” kata Reza makin mempererat pelukannya.

     Akhirnya Sunny menyerah juga. Membiarkan Reza memeluknya, dan menjadi tontonan gratis di pagi itu.

    “Kamu kenapa sih? Kok tumben-tumbennya perhatian gini ke aku?”tanya Sunny menengok ke Reza yang menyetir disampingnya
    “Loh aku kan pacar kamu, emang gak boleh perhatian sama kamu?” tanya Reza
    “Bukan gitu Rez, tapi aneh aja…” kata sunny “Biasanya kamu kan gak perhatian sama aku meskipun aku pacar kamu”

     Reza terdiam sejenak sambil menatap lurus jalan di depannya . Benar katanya, dulu memang Reza terkenal dengan sikap yang bisa dibilang cuek kepada Sunny. Pacaran mungkin hanya seperti status aja. Supaya cewek cewek gak kegatelan godain dia. tapi, sejak kejadian itu…
    “Udah lah” kata Reza “Eh aku laper nih, makan yuk, kamu juga makan ya, aku traktir deh, mau makan dimana?”
*
     Reza bangun dari tidurnya dengan semangat. Tak lupa dia menyapa sebuah foto disamping tempat tidurnya.
     morning sweety , aku mandi dulu ya, nanti kita ketemu di sekolah” katanya sambil mengecup foto itu , lalu dia bergegas untuk pergi ke sekolah.
     “Pagi” sapa Sunny disertai dengan senyumannya.
     “Pagi” senyum Reza membalas senyum Sunny lalu duduk di sebelah Sunny.
Reza menyiapkan buku yang akan digunakan pagi itu.
     “Rez, kalau kita harus pisah gimana??” tanya Sunny tiba-tiba. Reza yang kaget mendengarnya langsung menghentikan kegiatannya lalu melihat cewek di sampingnya itu.

      Kata itu, kata yang sama dengan kata yang waktu itu…batin Reza
Reza melihat papan absen. oh tidak! hari ini adalah hari waktu Sunny menyatakan kalau dia akan pergi ke Belanda!. Reza melihat Sunny lagi.
     “Papa kamu tau kalau kita pacaran?” tanya Reza
     “Kok? Kamu tau??” tanya Sunny tak percaya.
     “Dan kamu disuruh ke Belanda kan? Untuk sekolah disana?” tanya Reza lagi.
     “Kok Kamu tau?!” tanya Sunny makin tak percaya “Papa udah cerita?”
     “Gak, dia gak bilang apa-apa sama aku” kata Reza menundukan kepalanya lalu melihat Sunny yang melihatnya dengan ketakutan “Temui aku di tempat biasa pulang sekolah, ok?”
      Sunny mengangguk pelan. Reza melanjutkan kegiatannya, tapi tidak sesemangat tadi. Sedikit-sedikit dia diam memikirkan apa yang harus dia lakukan pulang sekolah nanti.

      Bel pulang berbunyi, muris-murid SMA Binawarga itu berhamburan keluar, kecuali Sunny dan Reza yang memilih ke atap sekolah.
      “Kamu tau dari mana kalau aku bakal pergi ke Belanda buat sekolah?” tanya Sunny yang sudah penasaran dari tadi.
      Keadaan hening. Reza terdiam tidak membalas pertanyaan Sunny.dia teringat kejadian yang sama dan kecerobohannya untuk tidak mengatakan yang sebenarnya
      “Rez, aku gak akan pergi kalau kamu bilang sayang sama aku, kamu hanya perlu katakan itu, aku gak akan pergi” kata Sunny melihat Reza
      “Jangan pergi…”kata Reza melihat Sunny “Aku gak mau sendirian di dunia ini, please, jangan pergi!”
      “Hah? maksud kamu?” tanya Sunny tiba-tiba tangannya langsung ditarik lalu Sunny jatuh ke pelukan Reza.
      “Aku sayang kamu” ucap Reza lirih “please, jangan pergi…”
 Sunny yang mendengar tepat di telingannya, merasa tersentuh .tak terasa air mata menetes ke pundak Reza. lalu perlahan tangannya membalas pelukan Reza.
     “Kamu gak akan pergi kan?” tanya Reza. Sunny membalasnya dengan gelengan kepala lalu mempererat pelukannya.
     “Aku akan bilang ke papa mu”kata Reza melepas pelukannya  “Kalau aku sayang kamu, dan tidak akan membiarkan kamu ke Belanda”

      Sunny menunduk sambil meneteskan air mata. Lalu Reza menghapusnya.
     “Jangan pernah katakan Goodbye sama aku ya” kata Reza kemudian
 Sunny mengangguk lalu tersenyum melihat Reza “Thanks” ucapnya .
*
      “Za! Reza!” lari Sunny menghampiri pacarnya yang lagi duduk di pinggir danau.
      “Akhirnya datang juga” senyum Reza melihat ceweknya itu.
      “Reza, tau gak?, Papa ngijinin kita pacaran setelah kamu bilang sama dia, asalkan gak ganggu sekolah” nada ceria Sunny sangat terasa di telinga Reza “Dan, yang kedua, ternyata pesawat yang akan aku pakai ke Belanda mengalami kecelakaan, untung aku gak jadi ke Belanda, Za…”

      Reza tersenyum kecil sambil melihat danau di depannya.
      “Kok kamu senyum gitu sih?” tanya Sunny duduk di sampingnya “Kalau aku pergi ke Belanda waktu itu, aku sekarang udah gak ada”
      “Tapi nyatanya sekarang kamu ada kan?” tanya Reza melihat Sunny.
      “Iya”
       “Ya udah, kalau begitu yang itu jangan dipikirin, yang penting sekarang kamu ada di samping aku” kata Reza merangkul Sunny.
       “Iya” kata Sunny bersandar di pundak Reza.

 Reza memandang danau di depannya dengan tatapan lega. Ternyata dia hanya butuh mengatakan ‘aku sayang kamu’ untuk bisa mengubah segalanya.

**********
 
*Adapted from JYJ - In Heaven 's music video: https://www.youtube.com/watch?v=F3nCVLlhXmc